Suatu ketika ia mabuk dan tertidur kemudian bermimpi. Ia bermimpi hari kiamat telah tiba dan ia dibangkitkan dari kubur. Tiba2 ada seekor ular besar menyerbu kearahnya sehinggg ia lari dengan kencang, di tengah jalan ia bertemu dengan syekh berpakaian putih. ia meminta tolong kepada syekh tersebut, tapi syekh tsb mengaku lemah dan tidak mampu menolongnya. Ia terus lari menuju bukit dan akhirnya ia ditolong oleh seorang gadis kecil yang ternyata anaknya.
Ia bercerita kepada anaknya tentang ular dan syekh tersebut. Anaknya menjelaskan ular besar tsb adalah jelmaan kemaksiatan yang selama ini dilakukan ayahnya, dan ular tersebut yang akan menggiringnya masuk neraka. Sedangkan syekh tersebut adalah amalan saleh ayahnya yang sedikit sehingga tidak mampu menolong..
Malik pun terbangun, ia langsung memecahkan semua botol miras dan bertobat kpd Allah swt. akhirnya ia menjadi alim dan tokoh sufi ternama.
Para ahli sufi dihadang oleh berbagai ujian, musibah, penderitaan, kesusahan, kehausan, kelaparan, dan kehinaan. Namun mereka bersabar, tidak mempedulikan semua itu dan tidak mundur sedikit pun, mereka teguh dan tidak berubah. Mereka tetap meneruskan langkahnya sehingga terbukti bahwa hatinya senantiasa bersama dengan al-Haq Azza wa Jalla (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
Diriwayatkan, “Semasa di padang Masyhar kelak, bahwa anak-anak kaum muslimin yang meninggal dunia sebelum mencapai usia baligh, akan diizinkan memberi minum kepada ibu-bapa mereka. Anak-anak ini akan menyusup di antara orang ramai dengan membawa minuman untuk ibu-bapak mereka, sementara manusia ketika itu dalam keadaan dahaga yang luar biasa”.
0 komentar:
Posting Komentar